ISLAH

Belakangan ini, kata islah menjadi sangat populer di negeri ini. Mulai dari pertentangan PPP, rivalitas selama selama Pilpres, gonjang-ganjing kubu-kubuan di DPR, lantas kemelut PPP lagi semakin mempopulerkan kata ISLAH tersebut. 
Semakin berkumandangnya kata tersebut, semakin menunjukan begitu banyaknya perpecahan diantara komponen-komponen bangsa ini. Bahkan kita sebagai rakyat Indonesia mulai mempertanyakan kembali sendi-sendi bangsa yang selama ini kita agung-agungkan. Nilai-nilai luhur yang sedari dulu kala diwariskan oleh nenek moyang bangsa ini.
Kita adalah bangsa yang mengutamakan nilai-nilai ketuhanan, gotong-royong, persatuan dan juga musyawarah untuk menghasilkan permufakatan. Sendi-sendi itu sudah dicantukan dengan sangat cermat oleh para pendiri bangsa (founding father) bangsa ini dalam dasar negara kita yaitu Pancasila.
Namun apa mau dikata, proses liberalisasi dalam berbagai bidang seperti demokrasi dan juga ekonomi dengan mendewa-dewakan nilai-nilai kebebasan yang berasal dari budaya orang lain.
Semakin banyak ironi yang terjadi, negara kita kaya akan hasil bumi, namun rakyatnya tetap banyak yang berada di bawah garis kemiskinan. Negara  kita mengutamakan musyawarah dan mufakat, namun realitanya penuh dengan perpecahan dan adu kekuatan dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada.
Kalau sudah seperti itu, kita harus mulai memikirkan bagaimana untuk menanamkan kembali nilai-nilai luhur itu? Dan tentunya itu akan kebali pada kualitas pendidikan kita. Tentunya, pembenahan mendasar dunia pendidikan kita harus segera dilaksanakan dengan mengacu pada identitas kebangsaan kita;
Kita harus membuat kurikulum yang ajeg yang tidak asal menteri baru, kurikulum juga harus baru.Kita juga butuh kurikulum yang tidak saja mengadopsi apa yang telah dilaksanakan oleh negara lain karena kultur dan juga sarana prasarana di kita memang sangat jauh berbeda dengan mereka. Kita butuh kurikulum yang berakar dari budaya dan nilai-nilai luhur bangsa.
Akhirnya, mudah-mudahan kata islah itu tidak lagi terdengar, sebagai tanda tidak lagi ada perpecahan di negeri ini? Apa bisa....????


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pabelo Bajak Laut Dari Teluk Bima

SINOPSIS BUKU "PERMADANI HIJAU" , BUAH PENAKU