Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Kemunculan Raja-raja Halu

Gambar
Akhir-akhir ini Dunia Kesejerahan Indonesia dihebohkan dengan munculnya raja-raja baru. Raja-raja yang mengklaim dirinya sebagai keturunan atau trah raja-raja terdahulu, memperoleh wangsit atau titah untuk mendirikan kerajaan, memperbaiki tatanan dunia baru dan sebagainya. Dari beberapa pengakuan yang mengemuka, pada umumnya mereka mengklaim bahwa mereka memiliki harta terpendam dengan jumlah fantastis dan disimpan di Bank-bank luar negeri dan umumnya menyebut Bank di Swiss. Fenomena ini menjadi buah bibir dimana-mana mengingat mereka dengan lantang menyuarakan klaim mereka secara terbuka baik di media sosial, melalui unggahan video di you tube, maupun ketika mereka di wawancara di media televisi. Umumnya masyarakat menggeleng-gelengkan kepala dan merasa geli dengan pengakuan sepihak mereka, meski pertanyaan besar pun menyeruak di benak kita manakala hampir semua yang meng-klaim diri mereka sebagai raja atau kaisar ternyata memiliki pengikut yang jumlah bervariasi. Hal ini membuat

RESOLUSI DI TAHUN BARU

Guru adalah sebuah profesi yang diakui merupakan salah satu profesi vital dalam menentukan perkembangan sebuah bangsa . Maju-mundurnya sebuah bangsa tidak lepas dari peranan guru dalam mencetak generasi penerus bangsa sebagai generasi yang memiliki daya saing tinggi (kompetitif), sehingga mereka tidak akan tertinggal dari bangsa-bangsa lain di dunia. Berbagai upaya yang merupakan penghargaan dan peningkatan harkat martabat bagi profesi guru dilakukan Pemerintah sebagai bagian program revitalisasi posisi para guru dalam struktur masyarakat kita telah dilakukan meski belum sepenuhnya optimal . Namun sebuah penghargaan apapun bentuknya tentunya memiliki konsukuensi yang juga tidaklah ringan diletakkan di pundak para guru. Karena para guru juga dituntut untuk memenuhi ekspetasi tinggi baik pemerintah maupun masyarakat. Nada-nada miring baik itu berkaitan dengan kinerja maupun kepribadian guru sebagai yang patut digugu dan ditiru (tauladan), dimana belakangan sering terdengar adalah t

KEMERDEKAAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN

     Dalam kegiatan belajar-mengajar, pendidik (guru) memiliki mandat yang luas untuk merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi kegiatan. Bahkan seberapa besar konsep atau tuntutan kurikulum meskipun selalu berganti-ganti, namun tetap saja implementasi di dalam kelas, dimiliki hampir dapat dikatakan mutlak oleh guru itu sendiri. Ada pameo mengatakan “ Kurikulum terus berganti, ngajar mah kumaha guru we…. ”, paraigma atau mindset inilah yang terus menjadi pegangan para guru konservatif; guru-guru yang sangat sulit untuk berubah dan merubah pola pikirnya. Sehingga sangat sulit untuk membedakan perbedaan antara implemetasi kurikulum lama maupun kurikulum yang baru. Mungkin hanya format laporan hasil belajar (Raport) saja yang  secara jelas membedakan antara kurikulum lama dengan yang baru. Menyimak rasionalitas perubahan kurikulum ke kurikulum 2013, setidaknya ada 16 butir penyempurnaan pola pikir yang semestinya menjadi pola pikir yang baru dalam mengimplementasika kurikulum bar